
Berqurban di Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu kisah mengenai Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS yang mana Nabi Ibrahim diharuskan untuk menyembelih putranya sendiri. Selain itu, terdapat kisah keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail lainnya
Daftar Isi:
Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim Perjalanan ke Mesir
Nabi Ibrahim merupakan nabi ke-6 yang telah menikah dengan Sarah yang mana merupakan perempuan baik hati dan cantik. Disebutkan bahwa Sarah merupakan wanita paling cantik setelah Hawa, baik dari paras ataupun hatinya. Selain itu, Sarah adalah perempuan yang setia dan paling baik pada masanya
Suatu ketika atas perintah Allah, Nabi Ibrahim melakukan perjalanan menuju Mesir. Disana Nabi Ibrahim dan Sarah menjadi sorotan masyarakat karena adanya perempuan berparas cantik. Berita tersebut terdengar hingga kerajaan, saat itu raja yang memimpin adalah Raja Amr
Raja Amr adalah raja yang suka akan kekayaan dan suka mencari wanita cantik. Jika wanita tersebut telah bersuami, maka ia akan dipaksa bercerai olehnya. Sarah pun diakui sebagai saudara oleh Nabi Ibrahim di depan Raja Amr, hal tersebut dilakukan agar mereka berdua selamat
Dengan doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah, Allah menolong Sarah dan Raja Amr tidak berani menyentuhnya. Akhirnya ia mengembalikan Sarah kepada Nabi Ibrahim. Mereka dibebaskan dan diizinkan untuk pulang dan diberi hadiah wanita cantik bernama Hajar
Pernikahan kedua Nabi Ibrahim
Diketahui bahwa hajar merupakan wanita yang taat beribadah, di saat bersamaan Sarah masih belum memiliki keturunan. Padahal Sarah berharap memiliki anak untuk meneruskan perjuangan suaminya. Kemudian saat itu pula Sarah meminta Hajar untuk menikah dengan Nabi Ibrahim yang masih menjadi suaminya tersebut
Nabi Ibrahim menerima permintaan dari istrinya tersebut dan menikah dengan Hajar untuk memiliki keturunan. Kemudian benar apa yang diharapkan oleh Sarah, tak lama kemudian Hajar mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Mereka menyambut anak laki-laki tersebut dengan senang gembira
Hajar Dan Anaknya Dipindahkan Ke Makkah
Tak berselang lama timbul rasa cemburu dari diri Sarah yang menginginkan tidak ingin lagi tinggal bersama dengan Hajar. Kemudian atas perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim memindahkan Hajar dan anak laki-lakinya yang bernama ismail ke Makkah. Nabi Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan mereka di bukit yang saat itu masih tandus
Dengan membawa bekal seperlunya, Hajar dan Ismail tinggal di tempat tersebut sampai persediaan makanan mereka habis dan Ismail menangis karena kehausan. Akhirnya dari hentakan kaki Ismail yang masih bayi, timbulah mata air yang sampai sekarang disebut sebagai air zam-zam
Perintah Menyembeli Ismail
Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail ini dapat kita contoh dari pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim untuk menyembelih Nabi Ismail. Nabi Ismail yang telah tumbuh besar bersedia untuk disembelih pun tunduk dan menjalankan perintah yang diberikan oleh Allah.
Disaat akan menyembelih, Allah berkehendak dengan menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba
Perintah Membangun Ka’bah
Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail tidak berhenti dari peristiwa kurban, Allah memerintahkan kepada ayah beserta anaknya yaitu Nabi Ibrahim dan Ismail untuk membangun ka’bah. Mereka pun membangun ka’bah dari mengumpulkan pondasi, mencari batu, pasir dan lainnya untuk keperluan membangun.
Setiap hari mereka mengerjakannya hingga selesai dan kemudian Hajar datang membawakan kain untuk menutupi ka’bah. Setelah semua selesi, Nabi Ibrahim menyeru kepada orang-orang untuk berhaji dan melengkapi rukun Islam yang terkahir yaitu berhaji
Dari Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail tersebut dapat kita simpulkan bahwa kita harus selalu ikhlas dan sebar terhadap ujian yang dihadapi. Selain itu, apapun yang diperintahkan oleh Allah maka harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Jangan lupa untuk selalu mengandalkan Allah di berbagai situasi